Emakku adalah sosok wanita yang kukagumi di dunia ini. Dia sangat sabar. Apalagi menghadapi kelakuan Mbak Ika, yang satu tahun belakangan ini mulai memburuk padanya semenjak ditinggal Bapak. Kerjanya setiap hari hanya marah dan marah melulu. "Ratih...Ratih....Bangun!" teriak Mbak Ika. Kulihat jam dinding masih menunjukkan angka 4, ya, pagi. "Malas," jawabku ogah-ogahan sambil merapatkan kembali selimut. "Ayo bangun! Jangan malas-malasan begitu," [...]
Baca tulisan ini lebih lanjut
Afandi | 2012/02/02 pada 15:44 | Tag: Bahasa Indonesia, Cerita | Categories: Cerita, Cerpen | URL: http://
Komentar See all comments
Tidak ada komentar:
Posting Komentar