najmi_andalusia: P E N T I N G !!!!!! Ketika anda melakukan transaksi di ATM, pastinya anda memasukkan PIN

najmi_andalusia: P E N T I N G !!!!!! Ketika anda melakukan transaksi di ATM, pastinya anda memasukkan PIN ... secara nyata ketika kartu anda tarik kembali, PIN tadi belumlah terhapus secara sempurna, ia masih berada di dalam MESIN atm,sangat berbahaya, bagaimana bila yang mengantri dibelakang anda adalah PEMEGANG CARD MAGNETIK DUPLIKAT. ... habislah isi ATM anda... cara mengatasinya mudah banget, ketika anda selesai melakukan transaksi ATM, masukkan kembali KARTU ATM anda, kemudian masukkan sembarang password secara acak, kemudian klik CANCEL. beres kan, kini MESIN ATM tadi sdh terisi dengan password asal2an yg anda buat... (di TAMAN ANGGREK sdh 5 orang jd korban dan puluhan di tempat lain). mohon maaf bila tidak berkenan.

Pasar Memang Kejam

Pasar Memang Kejam, JAL!

Satu lagi simbol kebanggaan Jepang, ambruk. Japan Airlines (JAL), selama hampir lima dekade, menjadi lambang sukses ekonomi Jepang akhirnya tidak mampu tampil sebagai pemenang di tengah kompetisi global yang ketat. Kemarin, JAL resmi mengajukan perlindungan kredit dari kebangkrutan di bawah Hukum Rehabilitasi Perusahaan. 

Tak tanggung-tanggung, perusahaan penerbangan terbesar di Asia dari sisi pendapatan itu terbebani utang hingga 22 miliar dolar AS atau sekitar Rp 220 triliun. Jelas ini bukan jumlah utang yang sedikit. Angka utang satu perusahaan Jepang itu hampir seperempat dana di APBN negara kita yang mencapai Rp 1.000 triliun.

JAL nyaris mati bukan karena persoalan profesionalisme yang lemah, atau masalah sumber daya manusia (SDM) yang tidak bermutu. JAL, yang harus memecat 16 ribu karyawannya itu, dipaksa tenggelam oleh gelombang keras persaingan pasar. JAL juga hancur karena siklus bisnis yang keras serta terus berputar dan berbuntut pada munculnya kegagalan pasar.

Krisis keuangan global yang menghantam negara-negara maju, termasuk Jepang, ikut memperparah keadaan JAL. Perusahaan yang tadinya hanya bermasalah pada pembayaran utang, pun harus menghadapi masalah serius berupa merosotnya jumlah penumpang. Tentu, persoalan ini tidak hanya dialami JAL, tetapi juga penerbangan global lainnya.

Dan, ketika pasar bermasalah, pemerintah pun dipaksa harus turun tangan--kecuali kegagalan pasar akan berdampak buruk bagi ekonomi nasional. Lumrah, dalam mekanisme pasar yang diusung kapitalisme, jika pemerintah harus ikut-ikutan mem-bail out sebuah perusahaan ketika ada masalah yang tidak bisa diatasi oleh pasar itu sendiri.

Uniknya, ketika negara-negara lain terus melakukan proteksi terhadap ekonomi dan industri dalam negerinya, di Tanah Air dengan bangga kita membuka langit dan tanah kita dimasuki mekanisme pasar. Kita merasa sudah siap dan mampu bersaing dengan raksasa Cina, Australia, dan Selandia Baru dalam satu traktat hebat yang kita sebut perdagangan bebas.

Globalisasi memang menuntut adanya keluar masuk barang dan jasa tanpa ada hambatan, baik tarif maupun nontarif. Tetapi, untuk menuju ke sana, harus dipersiapkan berbagai infrastruktur dan daya saing industri ataupun kesiapan lokal. Apakah industri kita sudah efisien? Apakah birokrasi kita sudah bagus? Apakah insentif telah diberikan di sektor-sektor strategis?

JAL adalah sebuah contoh menarik. JAL dikenal efisien, maju, untung, dan mampu mengarungi lebih dari 200 bandara di dunia. Mereka memiliki dukungan dana kuat dan sokongan SDM yang hebat. Namun, JAL akhirnya terkapar oleh kerasnya pasar. Kegagalan pasar ikut menghancurkan JAL.

Kasus JAL merupakan pelajaran berarti bagi kita. Pertama, untuk menyusun kembali bisnis penerbangan yang dikelola pemerintah yang saat ini terlihat begitu terpecah-pecah. Merger, dengan satu perusahaan besar, menjadi kebutuhan yang tidak bisa dihindarkan. Biarkan Garuda mengakuisisi Merpati dan Mandala untuk bisa terbang lebih tinggi dan lebih jauh.

Kedua, mekanisme pasar bukanlah sahabat yang baik bagi industri yang rentan dan lemah. Bukan rahasia jika banyak industri yang belum siap bertarung di mekanisme pasar bebas ASEAN plus Cina. Kecuali, kita mau melihat satu per satu usaha lokal jatuh atau dikuasai asing. 

Mari, tengoklah JAL. Dan, lihatlah kita.

SEPUTAR RIZKI

Rizki yang baik adalah rizki yang diridhai Allah dan didalamnya ada keberkahan yang sangat berpengaruh sekali terhadap kesejahteraan maupun kebahagiaan penerima rizki. Namun jika kita cermati, ciptaan Allah selalu dibuatnya bertingkat tingkat, jika Allah mencipta sesuatu yang baik selalu diikuti ciptaanNya yang lebih baik dan seterusnya. Sehingga lahir ungkapan pepatah yg sangat populer; "diatas langit masih ada langit". Demikian pula dengan rizki, dia disediakan Allah untuk hamba hamba-Nya dengan banyak variasi kelas, sesuai dengan posisi langitnya yang telah berhasil diraih hambanya ( posisi kerohaniannya). Jika kita cermati penjelasan yang ada dalam Alkitab, rezki itu dibedakan menjadi 5 tingkatan :

1. Rizqun Thoyib ( rizki yang baik ). Orang mukmin secara umum dikaruniai rizki yg baik oleh Allah. Rizki yang baik adalah rizki yang perolehannya melalui suatu proses memilih, baik dari pilihan jenisnya, yaitu yang tidak dilarang oleh Allah dan Rasulnya untuk kita manfaatkan, maupun pilihan cara memperolehnya, yaitu tidak menggunakan jalan atau cara yang tidak dibenarkan oleh ajaran agama Allah. Rizki yang halal terdapat ridha Allah dan berkahnya serta sangat bermanfaat bagi kehidupan jasadiyah dan rohaniyah kita. Sebaliknya , yang haram terdapat ghadhab Allah dan kemadharatan yang akan berpengaruh buruk bagi kehidupan jasadiyah maupun rohaniyah kita.
"Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah".( Q.S. Al Hajj ayat 50)

2. Rizqun Kariim ( rizki yang karomah ). Maksudnya adalah karunia rizki dari Allah yang jalan perolehannya diluar jangkauan logika, atau kalau kita meminjam istilah orang jawa; "rezki keramat". Sebagai suatu bentuk pemulyaan Allah kepada hambanya yang beriman dan beramal shaleh dengan sebenarnya. Hal ini sudah banyak sekali terjadi, baik di masa masa umat terdahulu maupun umat sekarang. Terjadinya, limpahan rizki yang demikian banyak tanpa dia sendiri menempuh jalan sebagaimana kebanyakan orang melakukannya, yaitu bekerja secara manual. Rizki keramat ini deberikan kepada siapa saja hambaNya yang bisa memenuhi dua kriteria persyaratan, yaitu iman dan amal shaleh.

3. Rizqun min haitsu laa yahtasib ( rizqi diluar perhitungan atau perkiraan ). Lazimnya, orang memperoleh rizki itu dari sesuatu yang sudah diperhitungkan dan di perkirakannya. Seperti dari hasil usahanya atau gajinya yang biasa dia terima setiap harinya, setiap minggunya maupun setiap bulannya. Dan yang demikian ini sangat berguna untuk memperhitungkan budget belanja rumah tangganya. Namun begitu bagi orang orang yang bertaqwa (sesuai konsep Qur'an), disamping akses rizki konvensional seperti tersebut di atas, disediakan oleh Allah akses rizki sepesial 'Rizqun min haitsu yahtasib', rizki yang di datangkan dari arah yang tidak diduganya. "Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya" (Q.S. Ath Thalaaq ayat 2-3)

4. Rizqun ma'luum ( rizki yg terfikir ). Rizki ma'lum adalah merupakan peringkat rezki tertinggi yang diberikan Allah kepada hambanya yang mukhlis. Orang yang mukhlis disediakan rizki ma'lum oleh Allah yang Maha Kuasa, yaitu suatu rezki yang pro aktif, terlintas saja dalam fikiran atau keinginan kita, maka fikiran atau keinginan itu diwujudkan oleh Allah dengan melalui banyak media cara yang Allah punya. Kita ingin , dapat. Kita memikirnya, kita dapat. Orang orang yang seperti inilah yang kemudian di era sekarang ini kita mengenalnya sebagai 'waliyullah'. Tetapi hamba-hamba Allah yang Mukhlis. Mereka itu memperoleh rezki yang tertentu (ma'lum). (Q.S. Ash Shoffat ayat 40-41)


SEBAB SEBAB TURUN DAN TERHALANGNYA REZKI

Kita semua mengerti bahwa terjadinya segala sesuatu selalu disertai adanya tata aturan yang ditetapkan oleh Allah SWT, yg lazim kita kenal dengan hukum alam atau istilah santrinya 'Sunnatullah'. Demikian pula dengan rezki , dia memiliki sebab sebab turunnya dan demikian pula mempunyai penghalang turunnya, sebagai pasangannya. 
Ada beberapa factor yg memicu turunnya rezki. 

1. Taqdir. Allah berfirman ; 'Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezkimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu. Maka demi Tuhan langit dan bumi, Sesungguhnya yang dijanjikan itu adalah benar-benar (akan terjadi) seperti Perkataan yang kamu ucapkan. (Q.S. Adz Dzaariyaat ayat 22-23 ). Namun demikian suratan taqdir itu bukanlah harga mati, Allah Maha Pemurah memberi peluang bagi kita untuk menawarnya, menawar untuk mengubah suratan itu menuju kepada yang lebih baik, yaitu dengan doa kita. 
Rasulullah bersabda, "Tidaklah menambah dalam umur kecuali kebaikan, dan tidaklah bisa menolak takdir kecuali doa dan sesungguhnya seseorang benar-benar dicegah rizkinya dengan sebab dosa yang ia lakukan. '( HR. Ahmad & Ibnu Majah)

2. Karena kemu'minan seseorang. Rasulullah bersabda, "Tidaklah diantara orang mukmin melainkan baginya dua pintu : "Pintu yang darinya amal naik dan pintu yang darinya rezki turun", jika dia mati keduanya menangisinya.' ( HR. Tirmidzi)

3. Karena menuntut ilmu ( tholabul ilmi ). 
"Barangsiapa menuntut ilmu, Allah menanggung rezki untuknya". (HR. Khatib dari Ziyad bin Harta Ash Shadai, dikutip dari Kitab Al Jami'us Shagier V, Hal. 266)

4. Silaturrahim dan berbuat baik kepada kedua orang tua ( birrul walidaini ). 
Nabi saw bersabda, "Barangsiapa (ingin) dilapangkan rezkinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah menyambung silaturahmi. dalam ahmad 12922 Baqi Musnad Al Mukatsirin disebutkan … hendaklah berbuat baik kepada orang tuanya dan menyambung silaturahmi' ( Bukhari, Muslim, Abu dawud & Ahmad)

5. Kunjungan tamu. 
"Tamu itu datang dengan rezkinya dan pergi membawa dosa-dosa kamu, menghapus dosa-dosa mereka". (HR. Abu Syekh dari Abu Darda, dikutip dari Kitab al Jami'us Shagier )

Adapun factor yang bisa menjadi penghambat turunnya rizki yaitu :

1. Perbuatan dosa. Ilustrasi yang barangkali bisa membantu pemahaman kita tentang melaksanakan dosa itu yaitu manakala malaikat Mikail atau pasukannya hendak mendistribusikan nur rezki itu kepada kita, dan pada saat itu kita sedang berjudi, berzina atau sedang mencuri atau amal dosa lainnya, niscaya dibatalkanlah jatah rezki itu yg mestinya merupakan jatah kita saat itu. Rasulullah bersabda, "Tidaklah menambah dalam umur kecuali kebaikan, dan tidaklah bisa menolak takdir kecuali doa dan sesungguhnya seorang laki-laki benar-benar dicegah rezkinya dengan dosa yang dia lakukan. (Ahmad & Ibnu Majah)

2. Bermalas2an. sesungguhnya rezki itu terdistribusikan dalam bentuk nur, disebut 'nururrizqie', dan biasanya dilakukannya dipagi hari, awal manusia melakukan aktifitas hidupnya. Manakala orang yang hendak menerima nururrizqie tersebut sedang tidur pagi, maka menjadi batal. Rasulullah bersabda, "Ash Shubhat (tidur pagi) mencegah rezki. (HR. Abu Nu'aim, Kitab Al Jami'us Shagier, dan Ahmad )

3. berbuat curang . Kecurangan yang kita lakukan dalam mengais rizki sesungguhnya tidaklah sedikitpun bisa menambah kuantitas rizki yang kita peroleh, justru bisa jadi keberkahan yang mestinya menyertai rizki itu jadi menguap, lebih lebih ridha Allah, sangatlah bisa kita pastikan tidak akan kita diperolehnya. Sunnatullahnya; berharap ridha Allah haruslah bisa melakukan apa yang disukai Allah. Dan kita tahu, Allah menyukai kejujuran dan sangat murka terhadap kebohongan. Dan curang dalam bekerja adalah manifestasi dari kebohongan itu. Rasulallah SAW bersabda : Dan tidaklah suatu kaum mengurangi timbangan dan ukuran, melainkan diputus rizki pada mereka. (Malik dari Abdullah bin Abbas – Al Jihad-maa jaa'a fil ghulul) (Sulung)

Mengejar Pasar sampai ke China

Djisman Simandjuntak

Dalam kontras dengan keraguan atau bahkan perlawanan terhadap Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-China di antara aneka kalangan di Indonesia, pesta meriah digelar, 7-9 Januari 2010 di Nanning, Guangxi, oleh Pemerintah China dengan menghadirkan tamu-tamu pejabat dan pengamat dari Asia Tenggara.

Dukungan terhadap Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN- China (ACFTA) menggema di acara itu. Eric Mashkin, pemenang Nobel Ekonomi 2007, memang menekankan perdagangan bebas bukan obat mujarab. Keberhasilannya bagi setiap negara dan kelompok ditentukan reformasi domestik. Namun, pesta itu memancarkan suasana optimistik. Tak henti-henti para pembicara menyebut, ACFTA adalah kawasan perdagangan regional terbesar di dunia dengan penduduk 1,9 miliar dan pertumbuhan pendapatan tertinggi.

Perdagangan Indonesia-China, yang tahun 1998 ditandai surplus Indonesia, mengalami pembalikan memprihatinkan. Tahun 2008 ekspor China ke Indonesia sudah melebihi impornya dengan 20 persen. Dalam barang-barang yang mendominasi perdagangan dunia ekspor China ke Indonesia sebagai kelipatan impor tidak kurang dari 2,35 untuk barang kimia, 3,9 untuk hasil industri pengolahan dasar, 3,4 untuk mesin dan alat pengangkutan dan telekomunikasi, serta 6,9 untuk hasil-hasil aneka industri.

Bahwa kelipatan itu 0,04 dalam bahan mentah nonpangan, 0,35 dalam bahan bakar fosil, dan 0,001 dalam minyak nabati, adalah hiburan kecil saja. Kebangkitan China menjadi negara niaga kedua terbesar dunia setelah hibernasi sekitar 550 tahun menimbulkan ombak dan riak yang menghempas kuat di Indonesia. Namun, angka itu tidak membenarkan strategi burung unta.

Impor "murah" bukanlah kerugian berbobot mati. Bagi konsumen ia mendatangkan keuntungan kesejahteraan, terutama konsumen pendapatan rendah. Bahwa rakyat miskin Indonesia mampu membeli pesawat seluler, komputer, dan permainan komputer, untuk sebagian adalah karena impor "murah" dari China.

Bahwa impor itu tidak dapat dibayar terus-menerus dengan devisa asal pengurasan alam, utang luar negeri, dan investasi asing di Indonesia, adalah pengetahuan umum. Cepat atau lambat ekspor adalah imperatif bagi ekonomi yang mengimpor. Masalah perdagangan Indonesia-China terletak tidak dalam lonjakan impor Indonesia, tetapi kemandekan ekspor.

Jika lonjakan impor dipandang sebagai masalah, ACFTA tak serta-merta harus dikambinghitamkan. Margin preferensi yang disediakan Indonesia dalam ACFTA tipis, yaitu selisih tarif most favored nation (MFN) dengan tarif ACFTA. Tarif MFN terapan Indonesia sudah turun menjadi 8,5 persen untuk hasil pertanian dan 6,7 persen untuk nonpertanian berkat maraton deregulasi sejak 1986.

Hanya 2,7 persen posisi tarif Indonesia yang masih dilindungi dengan bea masuk di atas 15 persen. Bebas bea MFN bahkan berlaku bagi hampir 24 persen posisi. Lagi pula, margin tipis belum tentu dimanfaatkan pengimpor karena tingkatnya kecil, tak terpenuhinya persyaratan kandungan lokal bagi sertifikasi keterangan asal barang, dan biaya sertifikat jika persyaratan kandungan lokal dipenuhi. Pemacu ekspor China ke Indonesia adalah biaya rendah yang sulit ditandingi, pengalihan ekspor beberapa negara, seperti Jepang, Korsel, dan Taiwan ke China.

Sekitar setengah ekspor China adalah "ekspor pengolahan" yang pada gilirannya sekitar 80 persen dikuasai perusahaan asing. Di pihak lain impor Indonesia dari China dihela juga pertumbuhan ekonomi yang lumayan kuat dan persaingan yang menajam di pasar Indonesia di buritan krisis 1998 yang memaksa produsen, distributor, dan pengecer memburu harga rendah.

Sekali lagi patut ditekankan, defisit Indonesia dalam perdagangan dengan China adalah bagian dari mukjizat perniagaan China yang berskala global daripada regional seperti ACFTA. Mukjizat itulah yang sering disebut sebagai peristiwa terpenting pada ujung abad ke-20 dan awal abad ke-21. Dua tahun sejak pengumuman "Empat Modernisasi RRC" 1978 pangsa China dalam ekspor dunia hanya 0,89 persen, sementara Indonesia 1,1 persen.

Sejak itu pangsa Indonesia turun terus menjadi 0,86 persen pada 2008 meskipun membaik jadi 0,97 persen dalam sembilan bulan pertama 2009, sementara pangsa China naik terus jadi 8,9 persen dan 9,2 persen. Pertanyaan besar yang harus dijawab Indonesia adalah replikasi mukjizat perniagaan China. Kebijakan perdagangan yang bertolak dari pembatasan impor seperti tersirat dalam kritik terhadap ACFTA cepat atau lambat akan bermuara dalam implosi.

Pelajaran penting

Memenangi hati konsumen China sudah menjadi ramuan wajib bagi terpeliharanya kemakmuran banyak bangsa. Dengan pangsa dalam impor dunia yang naik dari 0,89 persen pada 1980 menjadi 6,9 persen pada 2008 dan 7,5 persen dalam sembilan bulan pertama 2009, China adalah pasar yang lukratif dan tidak tergantikan, terutama bagi negara yang berikhtiar melomba seperti Indonesia.

Dalam sejarah perdagangan purba dan modern negara pelaku utama datang dan pergi silih berganti. Keunggulan China yang memang sangat kuat dewasa ini dalam perdagangan produk industri cepat atau lambat akan menipis. Kenaikan upah China adalah yang tercepat di dunia dewasa ini. Struktur ekspor China sudah sedang berubah. Produk-produk padat upah rendah sudah melandai memberi jalan bagi produk-produk yang padat upah tinggi. "Growth rebalancing" dalam arti penguatan permintaan dalam negeri dalam permintaan total akan bekerja sebagai angin buritan bagi impor China. ACFTA menyediakan bagi ASEAN, termasuk Indonesia, penghela tambahan dalam pemanfaatan pasar China.

Mukjizat perniagaan China mengandung banyak pelajaran berharga yang menyangkut visi negara perniagaan, pengurutan (sekuensi) kebijakan perdagangan dan investasi, perencanaan ruang (spatial), pemupukan pengetahuan dan keahlian berfaedah komersial dengan mengirim warga hingga ke ujung bumi, reformasi birokrasi, pemberantasan korupsi dan pragmatisme, semuanya tertenun membentuk "Model China 21" sebagai desain dominan dalam keragaman ekonomi dunia milenium sekarang menyusul Model Jepang, Model Amerika, dan Eropa.

Lihat profil Facebook saya

facebook
Ayuna Fajrin
Ayuna Fajrin memiliki:
6 teman
0 foto
0 catatan
1 pesan dinding
0 grup

Lihat profil Facebook saya


Hai Kawan,

Saya membuat profil Facebook yang dapat saya kirimi foto, video, dan acara saya dan saya ingin menambahkan Anda sebagai teman sehingga Anda dapat melihatnya. Sebelumnya, Anda perlu bergabung dengan Facebook! Setelah bergabung, Anda dapat juga membuat profil Anda sendiri.

Terima kasih,
Ayuna

Untuk mendaftar ke Facebook, ikuti tautan berikut:
http://www.facebook.com/p.php?i=100000646675156&k=Z6E3Y5Q6SXYB5GBJPB63QTTVZUEEZUZNUWFREKPCPT&r

Already have an account? Add this email address to your account here.
Lihat siapa lagi yang telah mengundang Anda ke Facebook:
Afandi KusumaAfandi Kusuma
2851 teman
35 foto
Kamu diundang untuk bergabung di Facebook oleh Ayuna Fajrin. Jika Anda tidak ingin lagi menerima email sejenis dari Facebook, silakan klik di sini untuk berhenti.
Kantor Facebook beralamat di 1601 S. California Ave., Palo Alto, CA 94304.

Senja Kala Sekularisme

KOMARUDDIN HIDAYAT

Anda tidak perlu Tuhan untuk berperang. You don't need God for a war, demikian John Micklethwait, pemimpin redaksi majalah The Economist, bersama Adrian Wooldridge seorang kolumnis, dalam karyanya God is Back. Buku setebal 405 halaman ini menyajikan fakta sosial seputar kebangkitan keyakinan agama yang meramaikan panggung politik global di awal abad ini.

Jika Anda naik pesawat terbang dan mendarat di Bandar Udara Nashville, Tennessee, Amerika Serikat, Anda akan disambut tulisan selamat datang: Music City, USA. Menurut Micklethwait, mestinya ditambah lagi dengan papan nama: Faith City, atau Jesus City, bahkan lebih mengena: Southern Baptist City, mengingat di kota ini terdapat sedikitnya 700 gereja, 65 persen penduduknya mengaku religius. Nashville juga dikenal sebagai kota produsen buku-buku dan kaset keagamaan yang diekspor ke seluruh dunia. Banyak penyanyi papan atas melakukan rekaman lagu-lagu keagamaan di kota ini, sebut saja Hank Williams, Johnny Cash, atau Carrie Underwood.

Penggemar lagu-lagu gereja tak akan sulit mencari kaset semisal Jesus Remembered Me, Jesus Dies for Me, How Can You Refuse Him Now?, I Talk to Jesus Everyday, dan lainnya. Suasana batin ini jauh berbeda dengan akhir abad ke-19 ketika seluruh universitas papan atas AS menggusur ke pinggir posisi agama. Now God is returning to intellectual life, tulisnya. Dulu orang belajar agama dianggap aneh atau semacam hobi bagi sekelompok orang, tetapi sekarang belajar agama merupakan hal yang lumrah, bahkan suatu kebutuhan.

Rapuhnya institusi keluarga dan berkembangnya demoralisasi sosial telah ikut mendorong pertumbuhan agama yang sangat mengesankan. Dikatakan, Islam and Pentecostalism today occupy a "social space" analogous to early twentieth century socialism. Marx has reemerged in the guise of radical imams and Pentecostal preachers.

Pisau bermata dua

Janji-janji surga dunia ideologi besar marxisme dan kapitalisme yang tidak kunjung tiba telah ikut mendorong agama untuk tampil kembali. Ada kerinduan dan harapan masyarakat modern terhadap agama. Namun, agama yang berkembang dalam masyarakat yang kian mengglobal ini tampil semakin warna-warni, beragam paham dan keyakinan. Keragaman agama ini sekaligus juga potensial menimbulkan konflik. Oleh karena itu, kehadiran kembali agama ini dalam waktu yang sama juga menimbulkan ketakutan, dikhawatirkan akan semakin mengintensifkan konflik dan perang atas nama Tuhan. Ketakutan ini cukup beralasan mengingat perang atas nama Tuhan memang memiliki sejarah panjang.

Konflik agama bisa dibedakan menjadi dua, yaitu konflik internal antarsekte dan konflik eksternal, yaitu melawan agama lain. Konflik antara Protestan dan Katolik dan antara Sunni dan Syiah, misalnya, telah menelan korban ribuan nyawa dan menyisakan luka di antara mereka. Dalam ranah global, dua agama yang selalu menyimpan konflik adalah antara Kristen dan Islam. Agama Yahudi terbatas hanya untuk keturunan Israel, Hindu lebih berpusat pada rakyat India, Tao dan Konghucu untuk orang-orang China Daratan dan perantauan, dan Shinto lebih banyak bagi masyarakat Jepang.

Namun, konflik internal antarsekte juga sangat fenomenal. Di kawasan Timur Tengah, terutama Irak dan Lebanon, konflik berdarah-darah antara kelompok Sunni dan Syiah diperkirakan masih akan berlanjut terus. Contoh ini bisa ditambah dengan menyajikan kasus Ahmadiyah di Indonesia yang dihujat dan diserang oleh mayoritas Sunni. Bukanlah mustahil, kalau suatu saat Syiah membesar sangat mungkin akan muncul konflik seperti di Irak.

Jadi, meskipun gerakan agama kembali bangkit, masih ada pertanyaan besar, apa jaminannya bahwa kebangkitan agama akan memberikan kehidupan lebih baik di masa depan? Di sini muncul keraguan di balik God is Back. Tanpa melibatkan Tuhan saja berbagai peperangan yang sadis dan brutal terjadi di mana-mana. Terlebih lagi jika emosi agama ikut hadir menambah amunisi peperangan. Micklethwait mengatakan, kebangkitan agama akan melipatgandakan jumlah orang yang siap untuk saling berbunuhan dengan alasan agama. Konfrontasi antara nuklir Iran di satu pihak dan Israel serta Amerika di pihak lain pasti akan menggema ke seluruh dunia dan orang pun akan segera menafsirkan sebagai perseteruan agama.

Perseteruan antara India dan Pakistan soal Kashmir pasti akan melibatkan emosi keagamaan meskipun pada dasarnya merupakan persengketaan wilayah. Belum lagi di Filipina dan Indonesia, hubungan antara minoritas dan mayoritas Islam-Kristen juga selalu menyimpan bara konflik. Namun, tanpa melibatkan Tuhan dan agama sesungguhnya manusia telah mengukir sejarah konflik berdarah-darah dan berkesinambungan. Abad dua puluh adalah abad paling sekuler dan sekaligus paling berdarah-darah. Apa yang disebut "the Godless religions of Nazism and Communism" telah membunuh puluhan juta manusia. Begitu juga pembantaian di Kamboja, Kongo, dan Rwanda, kesemuanya sama sekali tidak melibatkan nama Tuhan. Lalu terorisme yang terjadi di Sri Lanka dan Eropa juga bersifat sekuler.

Dengan kata lain, akar terorisme tidak selalu dimotivasi oleh agama. Bahkan, dalam berbagai kasus agama dijadikan jubah dan penambah amunisi, padahal akarnya bisa jadi adanya dominasi mayoritas terhadap minoritas atau kekuatan asing yang akan menguasai atau menjarah wilayah bangsa lain.

Politik identitas

Di tengah maraknya gelombang demokratisasi di berbagai belahan dunia, salah satu konsekuensi yang kurang diperhitungkan sebelumnya adalah munculnya gerakan politik identitas. Proses demokratisasi yang tidak disertai penegakan hukum, partsipasi pendidikan dan kesejahteraan sosial yang merata, maka politik identitas untuk memperjuangkan kelompok etnis dan agama akan semakin menguat. Fenomena ini mesti dicermati dan diantisipasi di Indonesia.

Agenda kelompok berdasarkan kepentingan etnis, daerah, agama, dan parpol mendapatkan ruang manuver secara leluasa dengan dalih hak asasi dan demokrasi. Indonesia sebagai negara bangsa yang masih amat muda, sementara korupsi masih akut, lalu pemerintah yang tengah berkuasa sangat diwarnai politik balas budi dan perkoncoan, sangat rawan untuk menghadapi menguatnya politik identitas yang jika kebablasan akan memperlemah demokrasi dan kohesi bangsa. Terlebih lagi jika ideologi transnasional yang tidak setia pada semangat kemerdekaan RI dan Pancasila ikut bermain.

Jadi, tanpa melibatkan Tuhan saja potensi konflik antardaerah dan etnis cukup rawan. Dan itu sudah terjadi. Terlebih lagi jika memperoleh amunisi tambahan berupa ketidakadilan ekonomi dan pendidikan serta sentimen agama, maka proses demokratisasi yang kita perjuangkan akan digerogoti oleh konflik antarkelompok kepentingan yang tidak rasional. Slogan Bhinneka Tungal Ika, keragaman dalam kesatuan, beralih menjadi perseteruan dalam keragaman yang tidak kunjung reda.Komaruddin Hidayat Rektor UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta

s Nafiah: Shobat,,,,, Percaya atau tidak, kekuatan senyuman amat luar bias

s Nafiah: Shobat,,,,, Percaya atau tidak, kekuatan senyuman amat luar biasa. Senyuman,
terlebih yang diberikan dengan tulus, bisa menjadi pencair hubungan yang beku, 
pemberi semangat dalam keputusasaan, pencerah suasana muram, bahkan obat penenang jiwa yang resah. 
Senyuman juga merupakan isyarat untuk membuka diri dengan dunia di sekeliling kita.
Jadi, Kapan terakhir kali anda menghadiahkan senyuman manis pada orang yang dikasihi?

Postingan Populer